Monday, November 14, 2011

Killer Naudzubillah

Hai blogsky :)

Hari itu hari Rabu. Ada pelajaran Fisika. Dari awal aku udah ga suka sama gurunya. Namanya bu Dyah. Pertamanya aku coba banget buat suka sama dia. Tapi hasilnya NOL BESAR. Justru beliau bikin aku tambah kesel sama dia.

Tau kenapa? jadi waktu itu pelajaran fisika lagi di lab. Beliau lagi jelasin gaya pegas. Kebetulan aku duduk paling depan. Deket sama beliau. Di meja ada alat-alat untuk praktek pegas. Kebetulan ada neraca pegas, karena penasaran aku tarik-tarik pegasnya. EH DIMARAHIN SAMA BELIAU. Pake disindir-sindir pula. Katanya, "Wolah aku khawatir karo sing mburi bakal ngotak-atik alat e eh malah sing ngarep wis autis dewe dolanan karo neraca pegas." Then I just like ," --__-- "

Padahal yang main bukan cuma aku loh. Nanda, Fadhil, banyak deh. Tapi kebetulan yang kena lihat sama bu Dyah ya aku. Nasib emang. Tapi ya, gini loh, mbok ya dikasih tau baik-baik. Namanya juga baru pertama kali kan praktik di lab. sama beliau. Mana kita tau kalo ga boleh ini ga boleh itu. Asal gertak aja. Tinggal bilang," Nduk,jangan digituin ya neraca pegasnya, nanti rusak." Apa susahnya ya? Kasih tau baik-baik kan lebih enak.

Killer naudzubillah ya Allah. Punya guru gini amat yak. Nasib emang. Nelen ludah aja sulit minta kucing.

NB : kata "kebetulan" seharusnya diganti dengan kata "takdir" . Tetapi karena anehnya kata "takdir" jika diterapkan , maka digunakanlah kata "kebetulan".

1 comment:

Anonymous said...

hayo hayo
tak bilangin bu Dyah