Sobat,
jika berkunjung ke Jogja tentu banyak sekali wisata yang dapat kita kunjungi.
Wisata Jogja juga tak lepas dari wisata sejarahnya. Salah satunya adalah wisata
candi. Jogja memiliki banyak candi tersebar di seluruh penjurunya. Ada candi
Hindu maupun candi Buddha. Salah satunya adalah candi Ijo.
Candi
Ijo adalah salah satu warisan budaya yang telah ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia NO 157/M/1998. Maka dari itu,
telah dilakukan beberapa upaya pelestarian pada kompleks candi Ijo. Pada tahun
1980, telah dilakukan pemugaran pada candi Induk. Pada tahun 2000-2003
dilanjutkan pemugaran tiga candi perwara. Kemudian pada tahun 2005 dilakukan
pemugaran pada pagar sisi timur kompleks candi Ijo. Dilanjutkan pemugaran pada
pagar sisi selatan pada tahun 2006, namun karena terjadi gempa maka pemugarann
dihentikan dan dilanjutkan pemugaran pagar sisi selatan dan barat pada bulat
Maret sampai Agustus 2008. Tahun 2009 dilanjutkan pemugaran pada pagar sisi
utara. Selanjutnya pemugaran candi K di teras VIII di tahun 2011. Kemudian
pemugaran talud barat sisi selatan tangga teras XI dilakukan pada tahun 2012
kemudian tahun 2013 dilakukan pemugaran talud barat sisi utara btangga teras XI
candi Ijo.
Candi
Ijo merupakan candi bercorak hindu. Penamaan candi Ijo sendiri berdasarkan
letak candi yang berada di lereng bukit padas yaitu gunung Ijo yang memiliki
ketinggian ±427 dpl yang terletak di desa Groyokan, kelurahan Sambirejo,
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Candi Ijo sendiri terletak di ketinggian
±375 dpl yang membuat candi Ijo ini menjadi candi yang letaknya tertinggi di
Jogja.
Bicara
mengenai letak candi Ijo yang tinggi, kawasan candi Ijo ini menjadi salah satu
spot terbaik di Jogja untuk melihat sunset loh.
Banyak sekali pengunjung yang mengunjungi candi Ijo ini pada waktu sore hari
menjelang malam untuk melihat sunset. Sunset di candi Ijo ini terlihat sangat
cantik sobat, karena di sini, kita bisa melihat sunset dengan sangat jelas.
Dengan pemandangan lampu-lampu rumah di bawah kawan candi Ijo yang terlihat
seperti taburan bintang.
Candi
Ijo memiliki pola candi yang berbeda dari candi-candi lainnya di dataran
Prambanan. Candi lain biasanya terpusat di tengah, sedangkan candi Ijo berpola
semakin meninggi ke belakang. Hal ini merupakan keunikan candi Ijo sendiri,
karena pola seperti ini biasanya ditemui di daerah Jawa Timur.
Nah
sobat, jika sempat datanglah lebih awal sebelum senja datang. Karena sebelum
sampai di Candi Ijo, kita bisa singgah dulu nih
di tebing breksi. Tebing breksi ini merupakan hasil dari material Gunung Merapi
yang menumpuk menjadi sebuah tebing. Tebung Breksi ini menjadi salah spot yang
bagus untuk hunting foto bagi kalian yang suka berfoto-ria. Tebing Breksi ini
disebut-sebut sebagai Grand Canyon
nya Jogjakarta bagi anak Jogja sendiri, karena bentuknya yang mirip.Di kawasan
Tebig Breksi ini terdapat pula tempat duduk yang disusun sedemikian rupa
sehingga membentuk seperti tribun di stadion. Bentuknya yang cukup unik,
membuat tribun ini menjadi favorit bagi para pengunjung yang ingin mengambil
foto.
Sobat,
jika berkunjung ke candi Ijo, jangan sampai melewatkan tebing breksi ya, karena
dua spot ini sangat berdekatan. Karena letak candi Ijo yang tinggi di atas
bukit, membuat kita cukup melakukan perjuangan untuk sampai di atas. Sehingga
akan rugi sekali jika sobat hanya mengunjungi candi Ijo saja. Have a great sunset, sobat J
No comments:
Post a Comment